![]() |
Logo Pemkab.Tasikmalaya (doc) |
Katagori OPINI :
Fakta Tasikmalaya :
Deru pembangunan di berbagai bidang Khusus di Wilayah Kabupaten Tasikmalaya terasa dan tidak ter bantahkan lagi adanya , dari mulai kepindahan Ibu Kota Tasikmalaya ( Dari Wilayah Kota Tasikmalaya) ke Singaparna jelas adanya.
Di lanjutkan dengan pergantian kepemimpinan Z.1 ( Bupati Tasikmalaya) dari Bupati ( Purna Tugas : H.Tatang Farhanul Hakiem) kepada Bupati Baru H.UU Ruzhanul Ullum S.E suasana -pun berbeda dan ada penyegaran baru khusus di pembangunan sektor-sektor usungan , seperti pembangunan Infrastruktur perbaikan jalan dari berbagai Program seperti PNPM-Perdesaan dan lain-lainya.
Namun yang mesti di perhatikan lebih lanjut adalah pengembangan tata aturan dan tata letak perkotaan yang belum stabil dan perlu pembenahan lebih lanjut Khusus di wilayah (Kota) baru Singaparna .
![]() |
Salah sebuah hasil Bordiran tangan ( Manual) yang canggih (Doc) |
Ketika Fakta mencoba ber-tanya ke salah seorang pegawai dua Dinas Lidding Sector Pemkab tersebut tidak mendapat jawaban yang pasti tentang rencana "Hebat" tersebut , hanya terdengangar ungkapan sederhana " Ah,,kita tidak tahu kapan hal itu akan di lakukan dan di laksanakan ,,,terserah pada yang Di bendo saja " ungkap salah se-orang Pegawai dinas Tata Ruang & Pemukiman ( Tarkim) Pemkab.Tasikmalaya yang tidak mau di sebut Namanya oleh penulis.
Pengembanagan Wilayah Ibu Kota Tasikmalaya itu akan kelihatan "Seru" apabila di lakukan dengan tata acuan Perkotaan yang lebih Modern dan ter-dukung berbagai Lini sisi Dukungan dari warga Ibu Kota Tasikmalaya ( Singaparna) terutama jika Pemerintah Pekab.Tasikmalaya memperhatikan aspek Perekonomian Warga Singaparna yang telah merelakan Wilayah Daerah nya tercinta itu di jadikan Ibu Kota Kabupaten.
Karena seiring waktu berjalan , mereka ( warga Kampung Bojong Koneng) Khususnya ( Wilayah Proyek Kawasan Perkantoran) Pemkab Tasikmalaya telah kehilangan Sawah & Kebun mereka yang Nota Bene sebagai tempat mereka bertahan hidup turun-temurun , dan saat ini mereka tidak mempunyai lagi tempat guna sebuah kebutuhan Real mereka (Perut) sekitar Kampung Bojongkoneng Desa Sukaasih Kecamatan Singaparna , seperti pantauan fakta di lapangan , seorang Ex-Buruh pencangkul sawah warga Bojongkoneng Udin , yang asli dari Kecamatan Taraju Kabupaten Tasikmalaya mengeluhkan hal itu " Ah,,sekarang emang mah tidak bisa buburuh lagi di sini , kalau dulu emang suka tinggal di sini kadang sampai dua bulan tidak pulang , sampai semua Dunungan emang selesai sawahnya " Jelas Udin 45 dengan nada polosnya.
Perlu di pikirkan tindakan yang lebih tepat dan cermat lagi guna sebuah penghidupan lagi bagi -+ 20.000 jiwa warga Singaparna ke depan , salah satunya peralihan sisi Ekonomi Pertanian ke Sektor Industri karena hal tersebut tidak bisa terbantahkan lagi pada saat ke-depanya.
SOLUSI PROGRAM:
Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya ( Exekutif Birokrat & Legislatif) perlu membahas rencana jelas tentang meberdayakan Masyarakat Singaparna pada Khususnya , khusus di sektor real seperti Industri Pakaian misalnya , perlu di berdayakan lebih cermat lagi. Karena sejarah Industri Pakaian , Alat ibadat (Mukena , Baju Koko,Kerudung Muslimat) Dllnya Tasikmalaya Khususnya 10 Tahun ke-belakang (Pernah merambah sisi Export ke berbagai Negara) & pernah berjaya dan tidak ternbantahkan lagi bahwa Tasikmalaya adalah Kota Industri Bordir manual , yang sekarang di klaim oleh Pengusaha Konfeksi Kota Tasikmalaya ( Kecamatan Kawalu Misalnya-Red) yang pada kenyataannya pekerja Bordir Manual tersebut berasal dari daerah Kabupaten Tasikmalaya ( Tasik Selatan-by Data) , dan pada dekade ini Industri Bordir manual telah di ambil alih ( ter-rampas) oleh gejolak Industri Bordir Computer dan nasib ribuan pekerja Bordir manual itu entah apa yang terjadi,,,!! sekarang ini.
Dan solusi tepat dan ter-arah , perlu Profokasi guna membangkitkan lagi sisi real Usaha Bisnis Konfeksi tersebut , dari berbagai kebutuhan yang terkait bisnis Konfeksi Bordir manual ( Perbankan & Permodalan yang lainnya),dan sebuah tantangan bagi Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya dan pembahasan yang di realisasikan , dan bukan hanya rencana, karena hal ini bisa jadi bom waktu di kemudian hari .
Relaita tersebut terdata , berkat penelusuran yang "Nyata" di lapangan bahwa para pekerja di Sector Bordir manual itu berada dalam kondisi yang "tidak' Normal, dan sasat ini mereka masih menerka "akan kah ada perubahan yang nyata dari Era Indutri Global" yang telah menggerus nasib mereka.
Pengrajin bordir manual sampai saat ini masih "Ada" yang bertahan , dan seandainya Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya "Cepat Tanggap' niscaya Sector ini akan ada "Darah" baru lagi dan mereka tidak akan kolep dan putus asa, dan semoga tulisan sederhana ini dapat membangkitkan gairah Para Pemangku Kebijakan yang di tunggu , oleh Masyarakat (Rakyat) Kabupaten Tasikmalaya pada Khususnya , karena Ribuan para pekerja Bordir ( Buruh) itu jelas dari Wilayah Kabupaten Tasikmalaya adanya,dan sebuah harapan besar dari mereka yang mempunyai Ilmu mem-bordir tingkat tinggi itu berasal dari wilayah Kabupaten Tasikmalaya.
Dan akan-kah ada Pemasok modal ( Dari Kebijakan baru) atau infestor pendukung , untuk sebuah harapn baru bagi para Perajin Bordir Manual , yang masih di butuhkan dedikasi pekerjaannya dengan hasil bordiran yang unik dan langka tersebut,,!! Kita tunggu perubahan itu dan semua hasil nya , dan atas sebuah dorongan dari Pemerintahlah mereka dapat Hidup kembali dan menjadi sebuah harapan bagi kehidupan dan rencana usaha Modern dan berkesinambungan .
Perlu cara hidup baru dan usaha baru di mulai dengan "Perkembangan " Kota Baru Ibu Kota Kabupaten Tasikmalaya ,,Semoga !!.
(Catatan Kecil Penulis):
Pernah menulis & Terdaftar di SKU : Wacana Rakyat 2008-11 Edisi @by Data.
: Mingguan Sputar Parahyangan 2009-6.Edisi @by Data.
: Mingguan Seputar Jabar 2010-4 Edisi @by Data.
: Mingguan Sarana Rakyat 2010-2011 @by Data.
: Pengelola Bloger kegiatan Media ( Pers Journalis Indonesia ) berdasarkan UU No.40 Thn 1999 tentang Pers Journalis Indonesia .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar